Kompetisi Web Kompas Muda & AQUA

Cintailah bumi kita, mari berbagi lewat program AQUA dengan membeli 1 Liter air untuk 10 Liter air bagi masyarakat yang membutuhkan.

Blog ini berisikian tips-tips mengenai cara penanganan bumi yang semakin hari semakin rusak.
Dalam rangka Kompetisi web kompas MuDa & AQUA yang di adakan oleh Kompas Muda yang bertemakan "Air Untuk Masa Depan", mari kita bersama-sama berhemat air



Efisiensi Air
Barangkali hampir semua dari kita sudah pernah mendengar kata efisiensi air untuk masa depan, namun tak banyak yang memahami definisinya, juga bagaimana kita dapat berpartisipasi dalam program efisiensi air untuk masa depan tersebut. Bahkan mungkin juga banyak dari kita yang bertanya-tanya apa sih pentingnya efisiensi air untuk masa depan? Bukankah air selalu tersedia di alam dan bisa didapatkan secara gratis sejak dulu, sekarang dan selamanya? Lagipula banyak perusahaan air minum terbaik dan terpercaya yang dapat memenuhi kebutuhan kita terhadap air, jadi kenapa repot memikirkan efisiensi air untuk masa depan?

Sebetulnya, dengan makin tingginya kebutuhan manusia terhadap air, ditambah dengan makin berubahnya pola iklim dunia, persediaan air untuk masa depan mulai terancam habis. Jika hal ini tidak segera ditangani, maka pada tahun 2025 diperkirakan sepertiga penduduk bumi akan mengalami krisis air (data proyek ‘Water Development’ oleh PBB). Kalau mau dilihat, pun sekarang sebenarnya telah ada hampir sekitar dua milyar penduduk bumi yang mengalami masalah dengan air bersih. Perubahan cuaca dunia serta gaya hidup ditambah dengan jumlah penduduk bumi yang makin meningkat, mengakibatkan kebutuhan air per orang makin tinggi. Kebutuhan individu ini bersaing dengan kebutuhan air untuk pertanian dan industri. Benar-benar bukan fakta yang menguntungkan bagi kebutuhan manusia akan air untuk masa depan, bukan?


Negara kita termasuk negara yang kaya akan sumber air bersih. Persediaan air untuk masa depan di Indonesia dapat mencukupi kebutuhan air untuk masa depan. Ironisnya, Indonesia diprediksi sebagai salah satu negara yang akan mengalami krisis air pada tahun 2025. Hal ini disebabkan oleh penanganan sumber air di negara kita yang saat ini memang tidak efisien sama sekali. Selain itu, banyak sumber air di Indonesia yang menjadi rusak oleh cara hidup masyarakat kita sehari-hari. Ironis ya?
Oleh karena itu, efisiensi air untuk masa depan dapat kita mulai dari lingkungan kita sendiri. Ingat bagaimana kebanyakan dari kita tanpa sadar membuang sampah di sungai? Mungkin awalnya hanya bekas bungkus permen, kemudian botol plastik, sampah dari dapur, lantas makin lama bahkan barang-barang elektronik rusak pun dengan mudahnya kita buang ke sungai tanpa memahami bahwa sungai bukan tempat sampah. Jadi kenapa kita mengira begitu? Sebab kita memang diajari. Kita melihat contoh sejak kecil bahwa membuang sampah ke sungai adalah cara yang lebih efisien ketimbang menumpuknya di tempat sampah, toh air sungai yang mengalir akan membawa sampah-sampah itu - entah kemana. Nah, kalau ditumpuk di tempat sampah depan rumah pasti makin lama bau, belum lagi harus bayar uang sampah ke petugas pengangkutnya. Tentu saja, membuang sampah di sungai sangat efisien – dan ini telah kita pelajari sejak kecil.

Contoh Sungai yang tercemar
Membuang sampah ke sungai atau sumber air lainnya menyakiti lingkungan dan dalam rantai ekologi yang panjang, sampah-sampah tersebut akan mencemari ikan-ikan di laut serta merusak air itu sendiri. Air untuk masa depan tersedia dalam bentuk yang telah dicemari bahan kimia, pestisida, arsenik, bahan logam dan lainnya – yang sebenarnya akan kembali ke tubuh kita sendiri dan merusak kesehatan, mempengaruhi suasana hati, mengakibatkan masalah pencernaan, penyakit kulit, atau bahkan penyakit-penyakit mengerikan yang saat ini belum ada.

Sumber air untuk masa depan tak hanya penting untuk manusia, namun juga hewan dan tanaman. Pertanian akan menjadi lebih hijau dan panennya menjadi lebih baik jika sumber-sumber air untuk masa depan dijaga dari sekarang. Kita harus ikut dalam program efisiensi air untuk masa depan dengan cara mengubah kebiasaan kita dalam memperlakukan air. Kita harus menghargai air seperti kita menghargai diri kita sendiri, sehingga sungai, danau serta laut kita tetap dapat menjamin kebutuhan air untuk masa depan. Tak perlu memulai menyelamatkan air dengan cara yang sulit, sebaliknya efisiensi air untuk masa depan dapat dimulai dari rumah. Misalnya, mematikan air keran air jika tidak sedang dipakai (misalnya saat menyikat gigi, menyambung tangan, dll) menggunakan pancuran air ketimbang bak mandi, membuang air bekas mencuci ke saluran air kotor ketimbang ke tanah, menghabiskan air kemasan yang kita beli sebelum membuang botolnya ke tempat sampah, dll. Menarik bukan bahwa sebenarnya perubahan kecil dalam keseharian kita dapat menjamin ketersediaan air untuk masa depan? Jadi, kita mulai sekarang yuk!
Download soal USM STAN

1 komentar:

Mantap banget bro....
Ulasannya bagus
Salam
:)

Posting Komentar

Kompetisi Web Kompas MuDa & AQUA

Kompetisi Web Kompas MuDa & AQUA
Kompetisi Web Kompas MuDa & AQUA

Tweet Air Untuk masa depan


Recent Post

Diskusi Yuk....!!